How to Make Sandwich Gen Z?

Sumiah
Sumiah
Sumiah, S.Pd., guru bahasa Inggris SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Mengajar teks procedure menjadi lebih efektif ketika pembelajaran dibuat interaktif. Siswa lebih antusias saat mereka dapat menulis teks berdasarkan pengalaman mereka sendiri dan melakukan praktik langsung.

Penulis Sumiah, S.Pd., guru bahasa Inggris  SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Selawe.com – Mengajar  bahasa Inggris yang menarik dibutuhkan kreativitas, keterlibatan, dan pemahaman terhadap kebutuhan siswa. Hubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, tunjukkan bagaimana konsep yang diajarkan bermanfaat dalam kehidupan nyata. Serta melibatkan siswa secara aktif.

Pengalaman saya mengajar teks procedure adalah pengalaman yang menarik karena materinya berkaitan langsung dengan aktivitas sehari-hari. Berikut adalah pengalaman saya dalam mengajarkan teks procedure, mulai dari persiapan hingga refleksi setelah pembelajaran.

Sebelum mengajar, saya menyiapkan beberapa hal agar pembelajaran berjalan lancar dengan menentukan tujuan pembelajaran kepada siswa, yaitu pembelajaran teks procedure. Siswa memahami pengertian, struktur, dan ciri kebahasaan teks procedure. Siswa dapat menulis teks procedure dengan jelas dan runtut.

Saya mengawali pelajaran dengan pertanyaan pemantik diantaranya. “Pernahkah kalian mengikuti petunjuk dalam memasak atau merakit sesuatu?” “Apa yang terjadi jika kita melewatkan satu langkah dalam suatu prosedur?”

Siswa berbagi pengalaman, misalnya ada yang pernah gagal membuat kue karena tidak mengikuti langkah dengan benar.

Saya menyajikan contoh teks procedure secara lisan atau tulisan dengan menggunakan bahasa Inggris. Untuk membantu pemahaman siswa, saya sajikan contoh teks procedure dalam dalam video.  Kami menyaksikan video teks procedure tentang “How to make fruit salad”.

Saya menjelaskan teks procedure digunakan untuk memberikan instruksi yang jelas agar suatu kegiatan bisa dilakukan dengan benar.  Saya menunjukan tujuan, bahan/alat yang dibutuhkan dan langkah-langkah.

Saya juga menjelaskan ciri kebahasan teks procedure seperti menggunakan kata kerja imperative: cut, stir, pour dan menggunakan konjungsi then, after that.

Pertemuan berikutnya saya meminta siswa berkelompok untuk berdiskusi untuk menyajikan dan mempresentasikan teks procedure mereka. Mereka berdiskusi untuk menentukan mau membuat apa dan membagi tugas untuk membawa bahan-bahan serta alat yang di butuhkan. Mereka berdiskusi, brossing di internet bagaimana langkah-langkah untuk membuatnya.

Pertemuan selanjutnya siswa praktik membuat dan mempresentasikan dengan menggunakan bahasa Inggris. Ada 1 kelompok yang sangat menarik yaitu  mendemostrasikan “How to make sandwich Gen Z?” yang mana bahan dan langkah-langkahnya berbeda dari biasanya.

Kelompok tersebut menyebutkan bahan-bahan dengan bahasa Inggris dan menunjukan bendanya, menyampaikan langkah-langkahnya dan praktik langsung, mereka memperesentasikan dengan bahasa Inggris secara detail dan mudah dipahami oleh teman sekelasnya.

Mengajar teks procedure menjadi lebih efektif ketika pembelajaran dibuat interaktif. Siswa lebih antusias saat mereka dapat menulis teks berdasarkan pengalaman mereka sendiri dan melakukan praktik langsung.

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa pembelajaran yang melibatkan aktivitas nyata lebih mudah dipahami dan lebih menyenangkan bagi siswa. (*)

Editor Ichwan Arif.

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *