
Selawe.com – Puasa sebagai Terapi Jiwa: Menjaga Ketenangan dan Kesabaran dalam Mengajar menjadi tema dalam Kajian Ramadan SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik di ruang Coding and Al Center (CAC), Jumat (14/3/2025).
Dia awal materinya, Rohmawati, M.Pd. menjelaskan pengertian ketenangan yang berasal dari kata tenang, yang berarti tidak gelisah/susah ketenanga berarti hal atau keadaan tenang.
“Sedangkan kesabaran, berasal dari kata sabar yang berarti tahan menghadapi cobaan, tenang, dan tidak tergesa-gesa. Kesabaran berarti ketenangan hati dalam menghadapi cobaan,” jelasnya di depan guru dan karyawan Spemdalas.
Dia memaparkan, sabar menurut Al-Quran artinya menahan diri dari kemaksiatan, taat kepada Allah dan ridha terhadap takdir.
Dalam materinya, dia menjelaskan tujuan dan fungsi puasa. “Kita menjalankan ibadah puasa supaya kita menjadi hamba yang taqwa. Dal ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 183. Dalam ayat itu diserukan puasa membentuk tattaquun dan tasykuruun yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 185,” katanya.
Dampak puasa, jelasnya, bisa menjaga kesehatan mental (mental health). Berdasarkan hasil penelitian di National Institute of Mental Health (NIMH) USA: menerapkan terapi puasa untuk pasien skizofeenia dan bipolar, hasilnya semua pasien sembuh.
“Hal ini juga hasil penelitian Nicolayev (The Maskow Psychiatric Institute) hasil Penelitian: puasa dapat menyembuhkan penderita depresi dan gangguan mental,” tambahnya.
Oleh Alan Chart Squere, New York, hasil penelitian: terapi puasa 30 hari dengan “Hunger Project” dapat menyembuhkan penderita gangguan mental, depresi, kecanduan narkoba, dan bipolar.
Dia memaparkan, aspek-aspek psikologis ibadah puasa ada 3 aspek. Pertama aspek relaksasi usus, kedua aspek meditasi, dan aspek auto sugesti.
“Dengan apa supaya puasa kita dapat menjaga kesabaran dan ketenangan?” tanyanya ke peserta kajian.
Dia mengatakan yang harus kita lakukan adalah dengan menjaga niat karena Allah, dengan penuh kesadaran tidak ada paksaan, menjauhkan diri dari perbuatan buruk, maupun perbanyak dzikir, serta dengan kedisiplinan (waktu, aturan-aturan sesuai fiqih Ramadan).
Penulis Ichwan Arif