
Selawe.com – Berdakwah dan isi teko menjadi pesan Kepala SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Yugo Triawanto, M.Si. dalam kegiatan Musyawarah Ranting (Musyran) Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Kabupaten Gresik, Rabu (11/6/2025).
Dalam sambutan tersebut, Yugo Triawanto menyampaikan kita di IPM itu adalah anak-anak yang beruntung dibandingkan anak-anak di luar sana yang masih harus mencari kegiatan positif untuk mengisi waktu mereka
“Tetapi anak-anak di sini (IPM Spemdalas) sudah ada kegiatannya. Anak IPM tinggal menjalankan agenda kegiatan,” katanya.
Dia mengatakan IPM adalah organisasi yang memberikan wadah bagi kader dalam memurnikan syariat Islam. IPM harus mampu mendakwahkan untuk kemurnikan Islam. “Maka pengurus IPM harus menjadi pendakwah yang tidak harus berceramah, tetapi belajar, menghormati orang tua, maupun berkata yang baik,” paparnya.
Di IPM, lanjutnya, adalah proses belajar soft skill, bagaimana kita menghargai orang, bisa dipercaya orang, kerja sama. Itu semua yang mampu menghantarkan sukses ke depan. Wadah IPM adalah menuju kesuksesan. “Di sinilah kita belajar disiplin, nilai-nilai keislaman, belajar berempati, menghargai sekaligus memuliakan orang tua, dan belajar tanggung jawab,” tekannya.
Kalau dalam menjalankan program kerja, jelasnya, di situlah kita belajar tanggung jawab. Menjadi panitia class meeting sebagai contoh adalah proses belajar tanggung jawab. Apakah menjadi ketua, bendahara, sie sarana, atau sie yang lain.
Inilah, ujarnya, yang mungkin kita tidak merasa, bahwa kita sudah melakukan proses belajar di organisasi. Di sinilah soft skill yang sangat membantu kita ke depan. “Jangan sampai kita puas dengan sukses sesaat, tetapi kita akan terus belajar untuk bisa mencapai sukses ke depannya,” ucapnya.

Dakwah dan Teko
Yugo Triawanto mengatakan kita harus bekerja keras, bekerja sama supaya sukses itu bisa diraih. “Mari kita semua mampu menggunakan setiap kesempatan. Tidak semua anak mendapat kesempatan ini. Sukses itu bisa melalui jalur mana pun. Bisa sukses di jalur tahfidz, olah raga, main band, organisasi. Tolong gunakan kesempatan ini sebaik mungkin Ketika belajar di organisasi IPM ini,” ajaknya.
Dia menerangkan, siswa kelas IX yang sudah lulus, jangan berhenti berdakwah meskipun kamu melanjutkan di sekolah Muhammadiyah atau negeri. “Dakwah tidak boleh berhenti. Tidak harus ceramah, tetapi tunjukkan bahwa anak yang shalih shalihah kalau keluar rumah menutup aurat, kalau berbicara menunjukkan kualitas,” tekannya.
Kita ibarat teko, terangnya, kalau teko isi kopi susu, yang keluar juga kopi susu, kalau berisi teh, pasti yang keluar teh. “Tapi kalau teko berisi air selokan, ya yang keluar air selokan. Apa yang keluar dari mulut kita menunjukkan kualitas kita,” pesannya. (*)
Penulis Ichwan Arif.