
menulis dan membaca di waktu yang berbeda, seseorang bisa dapat insight tentang apa yang terjadi terkait persepsi pada waktu terdahulu
Selawe.com – Apakah hati atau perasaan Anda terluka? Luka banget kah? Sampai-sampai bekas lukanya menganga atau sulit disembuhkan. Ya, meskipun kadarnya berbeda, kita semua pernah merasakan hal ini.
Siapapun yang pernah merasakan hal tersebut, tentu akan merasakan kesedihan yang mendalam hingga gagal move on. Lewat emosi negatif yang tumbuh, perubahan tingkah laku dapat teramati pada remaja dengan permasalahan psikologis percintaan.
Dendam, jengkel, sedih dan muncul masalah perilaku yang menyimpang menjadi perihal mungkin dapat terjadi. Bahkan beberapa remaja yang patah hati, ada yang nekat menyakiti dirinya hingga memilih cara ekstrem.
Lantas bagaimana caranya agar seseorang bisa move on? Agar hati tenang, berpikir jernih tanpa mengganggu kehidupannya. Berikut cara move on yang bisa dipraktikkan.
Pertama, mengidentifikasi perasaaan. Caranya dengan menggali terlebih dahulu alasan dalam menempatkan dirinya sebagai korban. Dengan memahami emosi dan perasaan itu, maka diri sendiri akan lebih mengerti alasan kuat yang melatarbelakangi hal tersebut. Perasaan emosi jika terhianati dan terselingkuhi menjadi hal yang wajar bila terjadi.
Kedua, bercerita dengan orang yang dipercaya. Hal ini akan membantu remaja merasa didengar dan mengurangi beban emosional. Baik itu orang tua, sahabat, teman, maupun anonim. Sehingga akan menyuntikkan kembali rasa semangat, harapan, dan optimisme. Selain itu, korban juga dapat mencari dukungan profesional lewat konselor maupun psikolog.
Ketiga, berolahraga. Aktivitas fisik dapat membantu mengalihkan pikiran negatif. Olahraga yang tepat dan sesuai dapat menghilangkan emosi dan pikiran negatif termasuk masalah percintaan. Selain itu dengan berolahraga, secara biologis produksi endorfin sebagai hormon neurotransmitter akan meningkat.
Keempat, menjaga kesehatan. Pelampiasan merupakan hal yang tidak dapat terhindar jika mengalami stres berlebih. Namun, untuk menghindari kebiasaan baru yang mengakibatkan efek buruk pada masa depan.
Siapapun harus bisa melampiaskan pada kegiatan baru yang menyenangkan. Hindari pilihan diri sendiri dalam aktivitas negatif seperti merokok dan meminum alkohol berlebih.
Kelima, menulis jurnal Menulis jurnal dapat membantu mengekspresikan pikiran. Ceritakan hal yang dialami seperti halnya menulis buku diary.
Jelaskan apa yang kamu pikirkan ketika mendapatkan hal negatif. Setelah menulis dan membaca di waktu yang berbeda, seseorang bisa dapat insight tentang apa yang terjadi terkait persepsi pada waktu terdahulu. (*)
Penulis Ichwan Arif dari berbagai sumber