Liputan

Puisi Dalam Doaku Meramaikan Parenting Education Ikwam Spemdalas

136
×

Puisi Dalam Doaku Meramaikan Parenting Education Ikwam Spemdalas

Sebarkan artikel ini
Mupus
Mupus Spemdalas meramaikan gelaran Parenting Education yang dilaksanakan Ikatan Wali Murid Muhammadiyah (Ikwam) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik di Ballroom Aston Inn Gresik, Kamis (15/5/2025).

Selawe.com – Puisi Dalam Doaku ikut meramaikan gelaran Parenting Education yang dilaksanakan Ikatan Wali Murid Muhammadiyah (Ikwam) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik di Ballroom Aston Inn Gresik, Kamis (15/5/2025).

Selain puisi Sapardi Djoko Damono tersebut, puisi karya sastrawan asal Gresik L. Machali (alm) yang berjudul Gerimis Pagi juga dibawakan dengan apik oleh tim Musikalisasi Puisi (Mupus) Spemdalas.

Berjumlah 9 siswa, yang terdiri 4 siswa putrid an 5 putra, Mupus Spemdalas menghentak peserta yang hadir dengan lantunan puisi Gerimis Pagi. Harmonisasi irama dipadu dengan suara dari 4 siswa putri menambah peserta menikmati bait per bait yang dinyanyikan dalam kegiatan yang mengangkat tema Smart Perenting: mencegah Anak Terjebak dalam Toxic Realtionship di Masa Purbertas dengan pemateri Intan Erlita, M.Psi. Psikolog.

Berikut lirik puisi Dalam Doaku karya Sapardi Djoko Damono

Dalam doaku subuh ini kau menjelma

langit yang semalaman

tak memejamkan mata,

yang meluas bening siap menerima cahaya pertama


yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

ketika matahari mengambang tenang di atas kepala


Dalam doaku kau menjelma

pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa

yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan

muskil kepada angin

yang mendesau entah dari mana

 

Dalam doaku sore ini

kau menjelma seekor burung gereja yang

mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis


yang hinggap di

ranting dan menggugurkan

bulu-bulu bunga jambu,

yang tiba-tiba gelisah

dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

 

Magrib ini dalam doaku kau menjelma

angin yang turun

sangat perlahan dari nun di sana,

bersijingkat di jalan kecil itu,


Menyusup di celah-celah jendela

dan pintu, dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di

rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

 

Dalam doa malamku kau menjelma

denyut jantungku,

 

yang dengan sabar bersitahan

terhadap rasa sakit yang entah

batasnya,


yang setia mengusut

rahasia demi rahasia,

yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi

kehidupanku

 

Aku mencintaimu, itu sebabnya aku

takkan pernah selesai

mendoakan keselamatanmu.

Penulis Ichwan Arif.