
Selawe.com – Ada keberkahan di bulan Ramadan pada sepuluh hari terakhir yaitu malam lailatul qadar. “Marilah kita senatiasa meningkatkan ibadah dan menjadi hamba yang dicintai Allah,” ajak Kepala SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik Ulyatun Nikmah, M.Pd. saat menyampaikan Kajian iftitah, Kamis, 20 Maret 2025
Setiap manusia pastinya tentunya ingin dicintai Allah, dicintai manusia saja menyenangkan apalagi dicintai pencipta seluruh alam beserta isinya, tapi yang pasti dicintai Allah akan membawa kita menuju kebahagiaan dunia akhirat. Ternyata ada 3 golongan manusia yang dicintai Allah, tahukah kalian siapakah golongan manusia yang beruntung tersebut?
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam hadits qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Aku cinta kata Allah pada tiga macam golongan manusia tapi aku lebih cinta kepada tiga macam lagi. Jadi ada 3 yang dicintai Allah, tapi ada 3 hal lain yang lebih dicintai oleh Allah”.
Golongan yang pertama: “Aku cinta pada orang-orang kaya yang pemurah tapi aku lebih cinta orang fakir yang pemurah.”
Orang kaya yang pemurah diberi kelapangan rizki untuk berbagi dengan sesama dengan hartanya. memiliki kepekaan sosial yang tinggi, gemar memberikan pertolongan akan dicintai oleh Allah. Tapi Allah lebih cinta orang fakir yang pemurah, karena dengan keterbatasannya masih bisa berbagi.
Golongan yang kedua: “Aku cinta orang fakir yang rendah hati dan cintaku lebih besar pada orang kaya yang rendah hati.”
Golongan yang kedua yang dicintai Allah adalah orang fakir yang rendah hati, Tapi orang kaya yang rendah hati lebih dicintai oleh Allah. Orang kaya yang rendah hati dan tidak sombong itu tidak mudah diterapkan, sehingga sangat dicintai oleh Allah.
Untuk golongan ketiga: “Aku cinta orang tua yang bertobat dan cintaku lebih besar pada pemuda yang bertobat.”
Cinta Allah lebih besar kepada pemuda yang bertaubat, karena masa pemuda masa produktif yang banyak tantangan dan godaan dalam mencari jati diri dalam kemapanan.
Pemuda yang dalam masa belajar di sekolah juga butuh perjuangan dan kesabaran menjauhkan diri dari maksiat.
Ketika ada seorang pemuda justru ia lebih mendekatkan dirinya kepada Allah dan senantiasa bertaubat atas dosa-dosanya, maka yang demikian itu kecintaan Allah lebih besar ketimbang orang yang sudah tua yang bertaubat.
Hal ini senada dengan firman Allah dalam surat An-Nisaa ayat 17: “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Oleh karena itu saat ini bersamaan dengan meraih keberkahan di bulan Ramadhan, marilah kita sekarang untuk mulai memperbaiki diri menjadi manusia yang dicintai Allah. Semoga bisa menjadi manusia kaya yang pemurah dan rendah hati. Kaya disini tidak hanya kaya harta namun juga kaya ilmu dan kaya hati yang senantiasa hatinya mengingat Allah sekaligus mengisi masa muda dengan berkarya dan bertaubat.
Semoga bermanfaat, dan Allah memberikan Rahmat-Nya kepada kita untuk meraih kecintaan dari-Nya. (*)
Penulis Ulyatun Nikmah. Editor Ichwan Arif.