
Selawe.com – Dalam semarak suasana Syawal selepas Hari Raya Idulfitri, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik menyelenggarakan acara Halalbihalal bersama seluruh guru dan karyawan di SD Muhammadiyah 1 GKB, Selasa (8/4/2025).
Acara diawali dengan pertunjukan sulap oleh Ustadz Ahmad Mujahidul Authon, S.Pd.I, guru Ismubaqu Mugeb School yang dikenal memiliki talenta tersembunyi di bidang seni sulap.
Pertunjukan pertama yang ditampilkan adalah trik menebak kata. Pria yang kerap dipanggil Authon ini awalnya meminta seorang relawan dari audiens untuk naik ke panggung. Dengan sukarela, M. Heru Affandy, salah satu anggota satpam SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB, maju dengan penuh percaya diri.
Pak Heru diberikan sebuah buku berbahasa Inggris dan diminta memilih satu kata panjang yang lebih dari delapan huruf kemudian menuliskannya di papan tulis, sementara Ustadz Authon membelakangi panggung untuk menjaga objektivitas. Setelah kata ditulis dan dikonfirmasi kepada audiens, Ustadz Authon mencoba menebak kata tersebut hanya dengan meminta petunjuk huruf awal.
Dengan hitungan “satu, dua, tiga,” kedua papan dibalik bersamaan, memperlihatkan kata yang sama: NEWSPAPER. Aksi ini langsung disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Salah satu guru Ismubaqu Mugeb School, Ustadzah Asmaul Husna, S.Pd.I, menyatakan kekagumannya, “Keren banget! Bagaimana cara menebaknya? Kok bisa!” ujarnya antusias.
Tak berhenti di satu aksi, Ustadz Authon melanjutkan dengan atraksi kedua bertema kepercayaan mistis. Ia mengingatkan penonton tentang kasus penggandaan uang yang pernah menggemparkan Indonesia. Melalui trik sederhana namun memukau, ia memasukkan daun kering ke dalam bak kosong, mengaduknya, dan seketika lembaran-lembaran uang berhamburan keluar, memancing riuh sorak kagum dari penonton.
Menutup aksinya, Authon menyampaikan, “Alhamdulillah ini uang palsu,” disambut gelak tawa dari para peserta halalbihalal.
Dalam wawancara singkat, Ustadz Authon mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada dunia sulap bermula sejak kelas VI SD saat diajak sang ayah berkunjung ke pasar loak Surabaya. Di sana, ia bertemu mendiang Pak Edi, penjual alat sulap yang memperkenalkannya kepada dunia ilusi.
Sebagai pribadi introvert, Ustadz Authon mengaku bahwa belajar sulap membantunya dalam melatih keterampilan public speaking. Ketika kuliah, ia bahkan bergabung dalam klub sulap di kampus dan beberapa kali tampil dalam berbagai acara.
Ia pun berpesan kepada generasi muda untuk tidak mudah menyerah dalam mengejar impian, “Jangan pernah pesimis dalam mengejar sesuatu. Yakinkan dirimu, bentuk karaktermu, dan kuatkan tekadmu, karena semua itu akan bernilai pada waktunya. Yang paling penting, bersahabatlah dengan proses, sebab di sanalah nilai termahalmu akan terlihat suatu hari nanti,” tuturnya penuh semangat. (*)
Penulis Lailatul Mabadi C. Editor Ichwan Arif