Ruang Opini

Kolaborasi Teknologi dalam Pembelajaran Deep Learning SEM

19
×

Kolaborasi Teknologi dalam Pembelajaran Deep Learning SEM

Sebarkan artikel ini
M. Ali Fauzi, S.Pd.
Mohammad Ali Fauzi, S.Pd., guru PJOK SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Penerapan deep learning dalam pembelajaran PJOK, wajib kalaborasi antar pendidik untuk menciptakan keseimbang dalam pembelajaran semua unsur terpenuhi.

Penulis Mohammad Ali Fauzi, S.Pd., guru PJOK SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik

Selawe.com – Dalam dunia era digital sekarang ini, teknologi telah menyusup ke hampir semua aspek kehidupan kita, termasuk dalam Dunia pendidikan.

Salah satu teknologi yang semakin berkembang dan menunjukkan potensi besar adalah deep learning. Khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmanis, olahraga, dan kesehatan (PJOK) di lapangan tingkat SMP, penerapan deep learning mmbawa dampak hal positif dan amtusias oleh peserta didik.

Saya menerapkan inovasi pembelajaran PJOK di lapangan sangatlah trobosan yang dapat membawa perubahan signifikan, karena kita dapat mengetahui minat dan bakat anak-anak secara personal.

Menggunakan teknologi dapat membuat siswa lebih interaktif dan efektif dalam penyampaian tujuan materi yang saya ampu. Salah satu contoh inovasinya dalam penilaian gerakan roll depan maupun variasi gerakan senam irama.

Guru bisa merekam gerakan siswa secara otomatis dianalisis gerakan tersebut sudah sesuai atau tidak. Hal ini memungkinakan guru untuk memberikan umpan balik yang akurat dan real time kepada peserta didik, sehingga siswa dapat memperbaiki teknik mereka secara on time di lapangan.

Dengan adanya bantuan teknologi memberikan keuntungan tersendiri bagi saya maupun siswa dalam mempersonalisasi pembelajaran. Hal tersebut berkaitan dengan siswa yang memiliki kemampuan fisik dan teknik berbebeda-beda.

Saya menggunakan deep learning bisa menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan individu setiap siswa dengan begitu setiap siswa dapat belajar dan berkembang sesuai dengan ritme mereka sendiri tanpa merasa terbebani atau tertinggal.

Salah satu peran teknologi dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa. Siswa cenderung lebih tertarik serta termotivasi ketika melihat gurunya mengembangkan pembelajaran menggunakan teknologi canggih.

Siswa merasa kepo dengan hasil praktiknya. Siswa tertarik ingin melihat apa yang sudah dilakukan di lapangan sehingga siswa termotivasi untuk terus memperbaiki diri untuk mencapau hasil yang lebih maksimal.

Penerapan deep learning dalam pembelajaran PJOK, saya wajib kalaborasi antar pendidik untuk menciptakan keseimbang dalam pembelajaran semua unsur terpenuhi.

Contohnya pengembangan model pembelajaran Sport Education Model (SEM) yang melibatkan beberapa pendidik lain untuk membantu siswa dalam melancarkan kegiatan yang disiapkan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran SEM, banyak cara yang bisa dilakukan pendidik dan siswa melakukan aktivitas olahraga yang menarik dan edukatif yang bisa melibatkan seluruh siswa dan tenaga pendidik.

Secara keseluruhan menurut saya deep learning dalam pembelajaran PJOK dilapangan merupakan langkah kongkret, inovatif, dan memiliki potensis besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Meskipun ke depan ada beberapa tantangan, hambatan yang ada tetapi manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dengan memanfaatkan teknologi.

Harapan saya siswa dapat mengembangkan kemampuan fisik dan teknik olahraga mereka dengan lebih efektik dan efisien. Pendidikan terkoneksi berbasis teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan hasil belajar siswa, saya berharap dengan adanya berubahan besar dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan lebih besar di masa depan. (*)

Editor Ichwan Arif