Liputan

Semua Peran adalah Teladan Pendidikan

56
×

Semua Peran adalah Teladan Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Smamio
Temu Ramah Majelis Dikdasmen dan PNF PCM GKB Gresik dengan guru serta karyawan Smamio, Rabu(26/3/2025)

Selawe.com – Bertempat di Cordoba Convention Hall, SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik, Majelis Dikdasmen dan PNF PCM GKB Gresik menggelar temu ramah dengan seluruh guru dan karyawan Smamio, Rabu (26/3/2025).

“Alhamdulillah acara temu ramah Majelis Dikdasmen dan PNF GKB Gresik bersama guru dan karyawan SMAMIO dapat terlaksana. Meskipun kegiatan serupa pernah dilakukan secara berkala, namun acara seperti ini tetap menarik untuk dinanti. Apalagi ini bersamaan dengan momen dipenghujung akhir Ramadhan yang membawa keberkahan,” ungkap kepala Smamio Ulyatun Nikmah, M. Pd.

Dia menuturkan, dalam moment ini bisa bersilahturrahmi dengan semua warga baik yang lama maupun yang baru. Sehingga semakin dekat dengan semua unsur sekolah. Informasi terkini terkait perkembangan sekolah dan motivasi dari majelis.

“Semoga semakin meningkatkan a sense of belonging terhadap Smamio. Meningkatkan team work dalam menjalankan program, semua bisa menjadi teladan yang baik bagi siswa dan lingkungan sekitar serta senantiasa bersyukur dengan cara selalu semangat dalam bekerja meraih keberkahan,” harapnya.

Peran dan Teladan Pendidikan

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM GKB Gresik Fiqih Risallah, MA., PhD. sebagai narasumber dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa semua peran di sekolah adalah teladan pendidikan.

“Semua profesi dan peran di sini menjadi teladan dan contoh pendidikan. Baik di dalam maupun di luar sekolah, semua peran adalah statusnya sama yaitu teladan pendidikan,” ungkapnya.

Profesi yang dijalani adalah untuk anak-anak kita termasuk berangkat dari mendidik anak-anak orang lain di sekolah ini.

Selanjutnya beliau menyampaikan juga bahwa ide-ide kreatif dibutuhkan untuk peningkatan kualitas di Smamio. Dari siapapun bisa menyampaikan idenya. “Yang memiliki ide harus mensenyawakan idenya,” tambahnya.

Ide kreatif diibaratkan seperti dalam dunia sepak bola. Apabila sudah bermain cantik maka lanjutkan, tanpa perlu ada instruksi terus menerus. Tapi tetap harus meningkatkan komunikasi siapa tahu bisa menjadi solusi apabila ada hal yang perlu dipecahkan.

“Yang penting lagi agar kita terus belajar untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi, sehingga kualitas Smamio semakin meningkat,” tandasnya. (*)

Penulis Yanita Intan Sariani. Editor Ichwan Arif